sejarah gaman teater

Sejarah Teater GAMAN
Teater GAMAN merupakan salah satu ekstra kulikuler di MAN Kota kediri 3 yang bergerak dibidang kesenian.Awal mula ekstrakulikuler ini adalah sebuah perkumpulan dari siswa-siswi MAN Kota kediri 3 yang mengikuti kegiatan pramuka.Karena kecintaannya pada dunia senilah maka terbentuklah Teater GAMAN.(Terbebtuknya kegiatan ini diperkirakan pada saat MAN Kota Kediri 3 masih bernama PGA)
Teater GAMAN pertama diresmikan sebagai salah satu ekstra kulikuler di MAN Kota Kediri 3 pada tahun 1994,yaitu dua tahun setelah pergantian nama PGA menjadi MAN 3 Kediri,dan tanggal 1 Oktober disepakati sebagai hari jadi ekstrakulikuler ini,dimana tanggal ini juga bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila.
Teater GAMAN pada awal mula pembentukkannya,masih merupakan sub kegiatan dari Kesenian.Hingga berselang kira-kira 2-3 tahun dari peresmiannya.Teater GAMAN ditetapkan sebagai Ekstrakulikuler tunggal,tidak lagi dibawah naungan ekstrakulikuler kesenian lagi.
Pemberian nama GAMAN pada kegiatan ini,awalnya merupakan singkatan dari Tiga MAN( maksudnya dibalik menjadi MAN tiga).Namun setelah ditelaah lebih dalam ternyata GAMAN berasal dari bahasa jawa yang artinya pusaka,pegangan,senjata.
Karena itulah salam Teater GAMAN berbunyi”dengan alif ditangan kami yang dibumi masih memiliki pedang pusaka”.
Maksud Alif sebagai pusaka karena Alif merupakan sesuatu hal yang sakral,oleh karena itu dalam al-Qur’an alif tidak dapat diartikan,selain itu alif merupakan huruf pertama dalam al-Qur’an.Sehingga dengan salam itu,Teater GAMAN dapat lebih maju,lebih eksis dan dapat me ngesplorasikan karya-karyanya dengan tidak keluar dari Al-Qur’an yang dijadikan sebuah pegangan yang sakral.
Simbol Teater GAMAN
Awal mulanya simbol teater GAMAN adalah sebuah trisula dengan tanda alif diatasnya.Pemberian simbol trisula karena pada saat itu teater GAMAN masih berbau-bau pramuka(pendiri awal Teater GAMAN adalah anak-anak pramuka)
Setelah selang empat tahun dari peresmiannya,simbol/logo GAMAN berubah menjadi dua tangan terbuka kesamping,diatasnya terdapat trisula berwarna merah dan tepat ditengahnya terdapat segitiga hitam yang didalamnya tedapat huruf alif.
Tak berhenti disitu saja,logo/simbol GAMAN berubah lagi menjadi tangan yang menggenggam huruf alif,logo ini pertama kali dibuat sekitar angkatan ke-6 dan dipakai sebagai simbol resmi hingga angkatan ke-8.
Namun simbol ini menuai banyak protes,dan akhirnya simbol tersebut diganti dengan angan kanan terbuka kesamping dengan alif tepat berada diatasnya,dan diatas tanda alif terdapat 3 cahaya.Logo ini resmi digunakan pada angkatan ke-9 hingga sekarang.



Kepala Suku tiap periodenya
1. Tak derdeteksi,tahun 1994-1998
Pada tahun-tahun pertama setelah peresmian teater GAMAN,tidak terdeteksi siapa kepala sukunya dan siapa saja anggotanya.Tapi yang dapat diketahui pada angkatan ini sempat terjadi kefakuman kegiatan.
2. Fanantama Wirawan M,tahun 1999-2000
Teater GAMAN mulai bangkit dari kefakuman pada masa ini,tapi pada saat itu anggotanya hanya berjumlah 4 orang,dan diketuai oleh Fanantama Wirawan M,yang merupakan siswa jurusan bahasa.
Fanantama menjabat sebagai kepala suku selama dua periode,hal ini dikarenakan,selama dua periode itu tidak ada penambahan aggota dari adik kelas,sehingga tidak dilakukan sebuah regenerasi.
Meski tidak punya sanggar(basecamp)tapi pada masa ini cukup menoreh beberapa prestasi diantaranya pernah manggung di sekolah dalam rangka Pensi dan pembukaan porseni.
3. Imro’atus Sholihah,tahun 2001-2002
Ini adalah pertama kalinya teater GAMAN diketuai oleh perempuan.Pada masanya beliau lebih condong ke seni Gerak(tari).Dan kini beliau mengajar tari pada salah satu sanggar tari di Kediri.
4. Sholihatun Innaroh(Inaco),2002-2003
Innaroh atau biasa dikenal dengan Inaco adalah siswi jurusan IPS.Pada masanya cukup menoreh prestasi salah satunya pernah mengikuti Festival teater di STAIN Kediri.
Meski sudah tidak menjabat sebagai ketua,namun beliau tetap aktif di GAMAN hingga kelas 3.Dan pada masanya pula pertama kalinya Teater GAMAN memiliki sanggar yang bertempatkan di belakang Jurnalis Office.
5. Tak Terdeteksi,2003-2004
Setelah angkatan Innaroh,tidak terdeteksi siapa yang pernah menjabat sebagai kepala suku di Teater GAMAN,ada yang bilang lak-laki,namun ada juga yang bilang perempuan.
6. Yustiono Fatoni,2004-2005
Pada angkatan ini pernah mengikuti festifal yang diadakan teater Gusti Universitas Tribakti.
7. Alfi,2005-2006
Pada angkatan ini petama kalinya diatur peraturan semua siswa kelas bahasa wajib mengikuti Teater,sehingga pada angkatan ini siswa kelas bahasa mendominasi sebagai anggota teater GAMAN.
Prestasi yang pernah diraih pada masa ini adalah diadakannya pentas drama.
Namun karena suatu hal pada semester kedua kepala suku diganti dengan Aris,yang merupakan siswa kelas bahasa.
8. Anis,2006-2007
Prestasi yang pernah diraih pada angkatan ini adalah pernah mengikuti syuting film di daerah Tulunggagung,
Namun sama seperti angkatan sebelumnya,kepala sukunya harus diganti,dan yang menjabat kali itu adalah Alex siswa kelas bahasa juga,tapi setelah pergantian ketua sempat terjadi kefakuman,sehingga untuk menghindari kefakuman yang lebih parah, PAda angkatan ini pertama kalinya diadakan acara Festifal Teater Tingkat SMP dan SMA se-ekskarisidenan Kediri.
9. Khusnul Alif Fitria,2007-2008
Kefakuman pada tahun sebelumnya berdampak sekali pada tahun ini,terhitung sangat sedikitnya minat siswa pada teater.Tapi ditangan Alif(begitu disapa).GAMAN meraih cukup banyak prestasi,diantaranya:
• Pernah mengikuti Festival Teater di Malang dengan judul Patholgi
• Pentas Sederhana dengan judul Pintu Yang Terkunci
• Pentas undangan dalam rangka HArdiknas yang diadakan BPK Oi dengan judul Lid
• Pameran Seni
Namun sayang,lagi-lagi pada semester dua,diangkatan ini kepala suju harus diganti,dann penggantinya saat itu adalah siswi kelas X yang bernama Tri Wulan C.N
10. Tri Wulan C.N 2008-2009
Pada masa sebelumnya,tepatnya pada semeter dua terjadi kekosongan ketua,sehingga Tie_wOel yang pada saat itu menjabat sebagai wakil ketua,terpaksa naik jabatan sebagai kepala suku.
Pada masa ini,pertama kalinya dilakukakn pengarsipan data-data penting GAMAN,dan juga penambahan properti GAMAN dan perbaikan sanggar.
Tahun ini,peminat teater cukup fantastik yaitu sekitar 40an siswa,baik dari kelas X maupun kelas XI.
Prestasiyang pernah diraih pada angkatan ini,diantaranya:
• Pentas Monolog,dengan judul Stafilitas(peradangan tekak)
• Pentas Tunggal,dengan Judul Joko Semprul,pertama kalinya teater GAMAN mendapatkan Income yang culup fantastik berkat pementasan ini,terjual lebih dari 500 tiket.
• Mengikuti Festifal teater Komedi di IAIN Sunan Ampel,dengan Judul Joko Tarup Dan Tujuh Bidadari.
• Menghadiri Undangan Diesnatalies Teater Fongor UNISKA,menampilkan Musikalisasi puisi dengan Judul Sembahyang rumputan
• Mengisi acara Pensi Perkidha di MAN Kota kediri 3,menampilkan Musikalisaasi puisi dengan Judul Sembahyang Rumputan part 2
• Menghadiri Undangan Pentas bersama Teater Gusti,menampilkan monolog dengan judul St,,,,Diam
11. Furqon Nur Oktafiansyah,2009
Furqon Nur Oktafiansyah adalah Ketua Teater yang kesekian yang dipilih lewat pemilihan yang dilakukan oleh seluruh anggota teater GAMAN,dan dalam kepengurusannya ia dibantu oleh Fifita Nisa A sebagai wakilnya.
Prestasi yang pernah diraih dalam periodenya adalah pernah mengikuti festival tingkat jawa timur di Malang dengan judul Joko Semprul.
Namun ditengah perjalanan,kepengurusannya terpaksa harus dirombak.Dan ketua baru penggantinya adalah Burhannudin
12.M.Burhannudin,2010- sekarang


“Data ini diambil dari berbagai sumber.Demi kesempurnaan data,diharapkan kritik dan sarannya.Data sewaktu-waktu bisa berubah(create by gaman’s menber,21 april 2010)”

lomba penulisan naskah

Sayembara Penulisan Lakon Realis
January 21st, 2010 by admin Leave a reply »
SAYEMBARA PENULISAN LAKON REALIS
Dalam dua dekade terakhir panggung teater Indonesia mengalami kemerosotan drastis dalam kuantitas pementasan bergaya realis, seiring dengan semakin banyaknya kemunculan “teater tubuh”. Sejumlah pengamat pernah menyatakan bahwa dalam teater kita telah terjadi krisis aktor. Hal itu mengacu pada kenyataan bahwa tidak banyak aktor yang menunjukkan kepiawaian menghidupkan teks (dialog) dan membangun karakter. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kelangkaan lakon yang mengutamakan seni peran. Beberapa naskah jenis itu, yang sedikit jumlahnya, terlalu sering dipentaskan ulang tanpa menawarkan kesegaran. Sehubungan dengan itulah Komunitas Salihara menyelenggarakan Sayembara Penulisan Lakon Realis.
Syarat-Syarat:
1. Tema bebas.
2. Ditulis dalam bahasa Indonesia.
3. Memperhitungkan durasi pementasan, antara 1 sampai 1,5 jam.
4. Tidak berbentuk monolog dan dibuat untuk dimainkan oleh maksimal 5 (lima) karakter/tokoh.
5. Belum pernah dipentaskan/diterbitkan sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun.
6. Naskah diterima panitia paling lambat pada tanggal 30 Juni 2010.
7. Pementasan perdana naskah pemenang menjadi hak panitia.
8. Nama dan biodata pengarang ditulis pada lembar terpisah dari naskah.
9. Naskah dikirim rangkap 4 (empat) dalam amplop yang ditulisi “Sayembara Penulisan Lakon Realis” di pojok kiri atas, ke:
Komunitas Salihara
Jl. Salihara 16, Pasar Minggu
Jakarta Selatan 12520
Pemenang dan Hadiah:
1. Dewan Juri akan memilih 3 (tiga) finalis dan menentukan 1 (satu) lakon terbaik.
2. Pemenang akan diumumkan pada Festival Salihara, September 2010.
3. Lakon terbaik akan mendapatkan hadiah uang Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan dua lakon finalis lain masing-masing mendapat uang Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah); pajak ditanggung penerima hadiah.
4. Lakon terbaik akan dipentaskan untuk pertama kalinya di Teater Salihara sebagai produksi Komunitas Salihara.
Dewan Juri dan lain-lain:
1. Dewan Juri terdiri dari 3 orang: Iswadi Pratama (penulis lakon dan sutradara Teater Satu, Lampung), Zen Hae (penyair dan penulis cerita), dan Seno Joko Suyono (wartawan budaya Koran Tempo, pengamat seni pertunjukan).
2. Panitia (kurator dan seluruh karyawan Komunitas Salihara) dan anggota Dewan Juri dilarang mengikuti sayembara ini.
3. Keputusan Dewan Juri akan dipertanggungjawabkan pada saat pengumuman pemenang, dan tidak dapat diganggu-gugat.
Jakarta, 01 Januari 2010
Komunitas Salihara,
Panitia Sayembara Penulisan Lakon Realis
Sumber: http://salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=3&id=24&item_id=876